Minggu, 16 Mei 2010

Joni dan Susi (Tidak) Lelah Bercinta

Kau terlalu kencang. Jangan bergerak terlalu kencang. Aku sulit menahanmu. Ambil kursi itu. Duduklah. Siapkan telingamu. Pun pisau. Tolong. Tolong iris. Iris secuil. Agar menjadi debu hologram. Atau debu kosmik. Atau apalah aku tak peduli.

Tapi kamu cuma diam membisu begitu saja. Pisau itu ada di tanganku tapi tidak untuk mengiris. Karena katanya hatimu terbuat dari batu karang. Tidak sayang, aku tidak berlari terlalu kencang. Itu hanya detak jantungmu mengejar nafas hatiku.

Nafasmu terlalu susah diikuti, Susi. Begitu liar! Venezia, Oslo, Lima, Praha, Barcelona, ya! Nafasmu terlalu jauh. Mungkin aku perlu kereta untuk membuntuti. Dan tahukah kamu? Kereta dan nafasmu adu lari. Susi, bangunkan aku jika semua ini hanya dan hanya mimpi.

Nikotin bangsat. Di antara deru nafasku dan bulir keringat di dadamu aku masih mencari debu debu kosmik hologram, apa lagi itu katamu sayang? Tidak sayang, aku tidak terlalu kencang. Dan pisau ini masih ditanganku. Hatimu begitu keras bagai karang.

Tidak, kau melesat! Kau tidak terkontrol. Istirahatlah sejenak. Bernafaslah. Aku janji kita tak akan terengah. Visualmu sungguh menganestesi. Orgasmik. Biarkan aku menatapmu, Susi. Walau hanya dalam empatbelas inchi.

Joni, apakah hatimu betul dari karang? Joni, pisauku berlumur jingga. Joni aku ingin di sana. Bermandi debu kosmik imajinermu. Joni, tarik tanganku. Joni ikat nafasku. Joni, dekap gairahku. Joni aku ingin di sana. Padamu saja jatuh cinta

Hey Susi, aku Joni. Lihat baik - baik ruang ini. Di sebelah sana jendela, dan di sebelah sini segelas soda.

Tapi kamu cuma diam membisu begitu saja. Pisau itu berwarna merah. Joni, aku orgasme..

————————————————————————-

*terima kasih Melancholic Bitch!
**yang italic adalah karya hebat dari gitaditya.
***git ini tambah lucu kok. dan gw seneng banget! :D

[jogjakarta dan jakarta. 5 Mei 2010. 01:39 PM. fikri dan gitaditya]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar