Minggu, 23 Mei 2010

Saya Bingung Memberi Judul Dengan Apa, tapi Bukan Berarti Tulisan Ini Tanpa Judul, Hanya Tak Ada yang Pas Saja Menurut Saya

Kamu penetrasi di saat saya merepetisi siklus. Siklus dengan diagram parabola. Dan itu berarti ekuasi kuadrat. Yang titik optimumnya sudah dilewati. Berarti tinggal fase disakselerasi. Bukan, bukan saya menggemari siklus, tapi siklus itu yang mengekori. Dengan kamu, mungkin bukan parabola. Tapi ekuasi linear. Sehingga fase maksimum akan berbanding lurus dengan waktu.


Beberapa jenak bukan konstrain.  Apalagi kalau hanya masalah fundamental dalam kartu identitas. Hahaha apa itu! Aplikasi pembawa pesan hanya start. Jari terselip outputnya. Galau menyublim. Ide tak bisa ejakulasi. Ah apa ini? Tak bisa dinarasideksripsivisualisasikan.


Definisi yang terdistorsi. Hahaha. Kamu sendiri misinterpretasi, apalagi saya. Situasi yang terkonstruksi dan terkomposisi bukan koinsidens? Lalu kamu percaya itu script tuhan? Bukan, maaf menurut saya itu bukan garis takdir. Saya tak percaya takdir. Apalagi agama. Kamu tahu sendiri, nabi saya Thom York.


Ya intinya adalah kamu. Kamu penyebab banyaknya distraksi. Menyebabkan emosi ini meloncat secara kuantum dengan velositi yang mengagumkan menyebrangi kuadran dua. Mungkin tiga atau empat. Saya tak merasa terintimidasi atau malah superior, kecuali dengan logo kerangmu itu. Hahaha.


Ya sudah, ini sudah lumayan absurd dan surealis mungkin hanya kamu yang bisa mentranslasikan ini. Lalu mungkin kamu mengeksplanasi pada yang lain. Sebenarnya dengan mudah beberapa paragraph ini diganti dengan tiga kata. Tapi saya tak mau popular. Lagipula ini bukan teenlit yang menjamur di etalase toko buku masa kini.


Dan saya akan dengan senang hati berpakaian seperti sepupumu. Untuk mencuci kakimu yang sudah tertelan. Maaf, afeksi ini sudah membuat irasional.


Oiya, labia kamu lezat dan menggemaskan!


---------------------------------------------------


*m/


[bontang. 23 Mei 2010. 05:29 PM. Fikri]



1 komentar: